Jumpa lagi dalam blog belajar caturnya. Hari ini saya sedikit gembira, kenapa? Ya..blog belajar catur ngak jadi hilang dari google, tapi saya juga masih sedih karena blog belajar caturnya ngak bisa saya buka lagi, akibatnya saya ngak bisa nambah postingan yang baru.
Untuk memposting kita kan harus masuk dulu ke blogger, nah email saya tetap ngak bisa dibuka, itu artinya saya juga ngak bisa masuk ke blogger, yah…apa boleh buat, tapi masih mendingan ketimbang blog belajar catur hilang dari dunia “maya” ini.
Awalnya saya rencanakan blog belajar catur yang baru ini untuk memposting ulang semua materi yang ada di blog belajar catur yang lama, tapi karena blognya masih muncul di google tentu kerja saya dah ringan, blog ini hanya akan melanjutkan seri postingan yang ada di blog belajar catur yang lama.
kali ini kita akan lanjutkan seri postingan “Pelajaran Dasar Main Catur”nya, yaitu tentang SENJATA TAKTIS, bagi anda yang mengikuti serial ini tentu dah ngak sabar lagi untuk mengetahui kelanjutannya..oke kita lanjut!!!..
7. SENJATA TAKTIS
Cara melangkah dan memukul setiap buah catur sudah dibahas. Yang belum kita ketahui adalah kemampuan atau keampuhan masing-masing buah tersebut. Bila kita sudah mengenalnya maka penyusunan kerjasama antar buah catur akan lebih mudah dipahami.
Setiap buah catur memiliki kemampuan untuk menyerang buah lawan, memukul buah lawan dan menggarpunya. Tiga kemampuan itu akan dibahas dibawah ini.
Menteri yang Hebat
Menteri dapat mencapai jarak terjauh sepanjang lajur, baris maupun diagonal. Dengan bantuan Rajanya, dia juga mampu me-mat-kan Raja Tunggal lawan ( Lihat diagram 100)
Diagram 100
Salah satu kehebatan Menteri ialah kemampuannya menyerang buah lawan dari jarak jauh. Diagram 101 memperlihatkan bagaimana Menteri putih menyerang Raja hitam (sekak) dari pojok ke pojok papan dan bersamaan dengan itu dia juga menyerang Benteng lawan di pojok yang lain.Diagram 101
Hjitam harus menyingkirkan Rajanya terlebih dahulu dan terpaksa membiarkan Bentengnya di mangsa oleh Menteri putih.
Demikian pula pada diagram 102 kita lihat Menteri hitam menyerang Raja putih di h1 dan serentak pula menggarpu Kuda putih di a6 serta Gajah di h6
Diagram 102
Serangan rangkap atau garpu terhadap buah lawan oleh Menteri dapat juga berhasil baik walaupun tidak dibarengi dengan serangan sekak. Yang penting diperhatikan ialah buah yang diserang itu tidak bisa saling membela. Contohnya kita lihat pada diagram 103
Diagram 103
Kalau saja bidak hitam di f5 tidak ada, maka serangan Menteri putih itu tidak akan berhasil sebab dengan menjalankan Bh5. Hitam dapat membela Bentengnya di a5. Putih tentu tidak berani memukul Ba5 karena akan dipukul kembali oleh Benteng hitam dari h5. Dengan demikian Putih akan kehilangan Menteri untuk satu Benteng yang berarti rugi.
Kemampuan Menteri untuk menyerang dan me-mat-kan Raja lawan juga luar biasa. Seorang diri dia bisa menciptakan mat bila jalan Raja lawan terhalang oleh para pengawalnya sendiri. Contohnya dapat kita lihat pada diagram 104 yang memperlihatkan empat bentuk mat oleh Menteri sendirian
Diagram 104
Diagram 104 A memperlihatkan Raja hitam diapit oleh kedua Bentengnya yang menyebabkan Raja itu tidak bebas bergerak ke kiri atau ke kanan sehingga “tertangkap hidup-hidup” atau dimat-kan oleh Menteri lawan.Diagram 104 B sebenarnya hampir sama dengan 104 A. hanya disini Raja hitam berada di pojok dan tidak mungkin lari keluar papan.
Diagram 104 C memperagakan Raja putih yang terhalang oleh bidak dan Gajah sendiri, sementara serangan Menteri hitam datang dari arah diagonal.
Diagram 104 D: Raja putih dirintangi oleh bidaknya sendiri.
Kadang-kadang dengan bantuan satu bidak saja sudah cukup bagi Menteri untuk melancarkan serangan mat. Contohnya kita lihat pada diagram 105
Diagram 105
Serangan mat oleh putih dimulai dengan :
1. F6!
Mengancam mat dengan 2. Mxg7++
1….g6
Menangkis ancaman Putih tadi. Cara lain juga tidak membawa hasil seperti : 1….Rf8 2. Mxg7+ Re8 3. Me8++
2. Mh6!
Sekarang hitam tidak berdaya menghadapi penyusupan Menteri putih ke g7 guna membunuh Rajanya. Hitam menyerah dan Putih menang
Benteng yang Perkasa
Satu benteng dengan bantuan Raja juga mampu me-mat-kan Raja Tunggal lawan (lihat diagram 106 dan 107).
Diagram 106
Raja hitam tidak bisa lari dari serangan benteng putih karena terhalang oleh bidak-bidaknya sendiri. Jenis mat seperti ini sering terjadi jika seorang pemain kurang memperhatikan keselamatan Rajanya.
Diagram 107
Raja hitam tidak bisa lari dari serangan Benteng putih karena terhalang oleh Raja putih.
Benteng juga mampu melakukan serangan rangkap terhadap buah lawan. Misalnya seperti kita lihat pada diagram 108.
Diagram 108
Pada diagram 108 A Benteng putih menyerang Raja hitam dan bersamaan dengan itu mengancam Gb7. Tentu saja Gajah hitam itu akan menjadi korban Benteng putih sebab Raja selalu harus diselamatkan terlebih dahulu.
Diagram 108 B memperlihatkan Benteng hitam menggarpu Gajah dan Kuda putih yang tidak bisa saling membela. Karena Putih hanya boleh melangkahkan satu buah pada setiap kesempatan maka salah satu dari buahnya itu tentu akan dipukul oleh Benteng hitam.
Keuntungan besar bisa diperoleh Benteng jika dia menyerang Raja lawan dan di belakang Raja itu terdapat buah lain yang lebih berharga. Atau dia menggunakan pemakuan untuk menangkap buah lawan.
Diagram 109
Pada diagram 109 A Benteng putih menyerang Raja hitam dan akan segera menerkam Menteri hitam setelah Raja itu menyingkir. Serangan semacam ini juga disebut “serangan sinar x” karena menembus sasaran yang berada di belakang yang pertama.
Pada diagram 109 B kita lihat Benteng hitam memaku Kuda putih di d1. Kuda itu tidak boleh bergerak karena wajib melindungi Rajanya. Raja putih tidak pula mampu membela Kudanya. Maka itu Kuda tersebut terpaksa berkorban untuk keselamatan Rajanya. Pemakuan semacam ini yang ditunjukan terhadap Raja disebut juga pemakuan mutlak.
Kalau ada pemakkuan mutlak, tentu ada pula pemakuan yang tidak mutlak. Bila di belakang buah yang dipaku itu terdapat buah lain selain Raja, maka pemakuan itu disebut tidak mutlak. Sebab bila dikehendaki pemain, buah yang dipaku itu tetap bisa dijalankan. Contohnya lihat diagram 110
Diagram 110
Seperti kita lihat, Ge3 putih dipaku oleh Be8. Kalau Ge3 digerakan, maka Me2 dapat dipukul oleh Benteng hitam. Tetapi Putih tetap saja bisa menjalankan Gajah itu bila dikehendakinya dan dalam hal ini tentu dia mengorbankan Menteri. Tapi lihatlah apa yang terjadi. Putih melangkahkan :
1. Gxe5! Bxe2
2. Bf8++
Putih membiarkan Menterinya dimakan Benteng namun dia berhasil me-mat-kan Raja lawan dan menang.
Jadi pemakuan terhadap Ge3 tadi tidaklah mutlak sifatnya. Hati-hatilah bila melakukan pemakuan yang tidak mutlak karena sewaktu-waktu bisa merugikan diri sendiri.
Benteng sendirian juga dapat me-mat-kan Raja lawan jika jalan lari Raja itu terhalang. Bentuk-bentuk mat yang terjadi umpamanya terlihat pada diagram 111.
Diagram 111
Apa yang dapat dilakukan oleh Benteng ini tentu saja juga dapat dilakukan oleh Menteri.
Sampai disini dulu posting hari ini, kita lanjutkan nanti dengan judul SENJATA TAKTIS (2), oya hampir lupa,buat anda yang belum membaca seri sebelumnya, silahkan lihat disini